Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia

Belum lagi Bendungan Karian terlihat wujudnya, optimisme sudah nampak di kalangan Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Banten. Setidaknya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Perpamsi Banten Subekti mengemukakan hal itu kemarin. “Kami akan mengoptimalisasikan sumber air dari situ,” katanya.

Menurut catatan Subekti, ke depan kebutuhan air di wilayah pelayanan Perpamsi Banten makin meningkat mencapai 16.000 liter per detik. Sementara itu, potensi air baku, sampai sekarang, tercatat mencapai 11.000 liter per detik. Dari jumlah itu, baru tergarap 7.750 liter per detik.

Makanya, kemudian, Bendungan Karian merupakan andalan yang bisa menjawab kebutuhan air bagi kawasan dimaksud pada masa mendatang.

Menurut catatan, Bendungan Karian terhitung sebagai megaproyek di Provinsi Banten. Lokasi bendungan berada di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Bakal ada realisasi pembebasan 1.740 hektare tanah untuk proyek itu. Sementara, realisasi pembangunan bendungan pada 2012.

Pembangunan bendungan ini akan membebaskan lahan di Desa Sukarame, Sukajaya, Sajira, Sajira Mekar, Tambak, Pajagan, Pasir Tanjung, Mekarsari, Sindangsari, Calung Bungur, dan Sindang Mulya. Desa-desa tersebut berada di Kecamatan Sajira, Muncang, Cimarga dan Rangkasbitung. Sementara, ada 3.106 kepala keluarga yang bakal dipindahkan lantaran pembangunan tersebut. Adapun total anggaran pembangunan mencapai Rp 3 triliun.

Regionalisasi

Sementara itu, Subekti menambahkan pihaknya juga akan mewujudkan sistem pengelolaan berikut distribusi air minum secara regional. Cara ini akan mampu menekan biaya operasi sekaligus mampu meningkatkan pendapatan perusahaan, menurut Subekti.

Regionalisasi lanjut Subekti akan mampu menyatukan pengelolaan air minum yang selama ini masih terpecah-pecah. Kenyataan menunjukkan, pengelolaan air minum di Tanah Air kebanyakan berangkat dari pengelolaan air baku, air bersih, distribusi hingga sanitasi yang berjalan sendiri-sendiri. Akibatnya, permintaan apalagi suplai tak pernah seimbang.

Regionalisasi juga dipercaya mampu menjadi daya tarik untuk penambahan jumlah pelanggan air bersih. Cara itu akan mampu menaikkan jumlah pelanggan yang kini hanya 18.000 atau 11 persen dari jumlah masyarakat yang masih memerlukan pelayanan air bersih.

Perpamsi Banten beranggotakan 23 perusahaan air minum. Dari jumlah itu, 7 di antaranya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sementara, sisanya adalah mitra kerja swasta. Demikian catatan online Admincollections tentang Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia.